Ica duduk dibangku kelas 12, dimana semua siswa kelas 12 mulai berbondong-bondong mendaftar SNMPTN. Ica pun turut serta mendaftar SNMPTN dan mengambil jurusan psikologi dan sastra inggris di salah satu PTN dan jurusan komunikasi di PTN lain. Akan tetapi pada saat pengumuman SNMPTN, Ica tidak lulus. Ia sempat berkecil hati, namun mama Ica berkata "Tidak apa-apa. Toh tidak lulus SNMPTN bukan akhir dari segalanya". Walaupun Ica tau kalau orang tuanya pasti agak kecewa namun ia tidak begitu memikirkannya karena masih ada tes SBMPTN.
Ketika pendaftaran SBMPTN telah terbuka, Ica pun mendaftarkan dirinya untuk mengikuti tes tersebut dan setelah semua proses pendaftaran selesai, Ica pun bergegas kembali ke rumah.
Ica selalu optimis bahwa ia akan lulus SBMPTN. Setelah mengikuti tes tersebut, dan tiba saatnya pengumuman ternyata Ica tidak lulus. Tetapi, ia tidak begitu sedih karena ia selalu mengutamakan "positive thinking". Awalnya ia bingung karena ia tidak tahu ingin kuliah dimana lagi setelah tidak lulus SNMPTN dan SBMPTN.
Beberapa hari kemudian Ica telah janjian dengan teman-temannya untuk mendatangi beberapa kampus swasta untuk mengambil brosur. Dan disitulah Ica telah menentukan kampus mana yang ia ingin untuk melanjutkan studinya, namun mama Ica malah menyuruhnya mendaftar di salah satu kampus swasta pilihan mamanya. Akan tetapi Ica tidak mau, ia pun tetap bersih keras ingin kuliah di kampus yang ia inginkan.
---singkat cerita--- Ica pun akhirnya kuliah di kampus yang ia inginkan dan mengambil jurusan komunikasi.
Sekarang ia semester 2. Dan rencananya di semester 3 akan ambil konsentrasi Broadcasting.
Walaupun masih semester 2, namun ia selalu memikirkan akan lanjut S2 atau setelah S1 mau kerja.
Ica sangat suka dengan negara Jepang, maka dari itu ia mempunyai keinginan untuk melanjutkan S2nya disana. Namun di sisi lain, kadang ia kurang optimis akan apa yang ia inginkan (Lanjut S2 di Japan) tetapi di sisi lain juga ia harus giat dan terus berusaha agar apa yang ia inginkan dapat tercapai.
-Sekian-